Di situs web Telkomsel, dapat kita lihat bahwa simPATI PeDe sejak 1 April hingga 30 Juni 2008 tidak lagi seindah periode promosi sebelumnya. Cara perhitungannya sudah meniru XL, dengan siklus 5 menit.
Di menit pertama, Rp25 x 60 detik = Rp 1500.
Di 4 menit berikutnya, Rp0,5 x 240 detik = Rp 120.
Artinya untuk percakapan 5 menit, pulsa yang terpakai senilai Rp 1500 + Rp 120 = Rp 1620. Karena siklus perhitungannya 5 menit, maka harga pulsa minimum adalah Rp 1620/300 detik= Rp 5,4 /detik.
Kalau kata iklan Telkom Flexi, orang menelepon itu rata-rata cuma 3 menit. Nah, pada simPATI PeDe periode terkini, itu artinya Rp 1590/3 menit = Rp 8,83/detik.
Nah, kalau cuma sekedar memberitahu “Hai, aku sudah di depan rumah, tolong bukakan pintu dong” atau “Kiriman Anda kemarin sudah sampai, terima kasih ya…..” percakapannya pasti kurang dari 1 menit. Tarifnya sudah jelas: Rp 25/detik.

Lalu apa kabar baiknya? Tarif baru ini berlaku ke semua operator, lokal dan non lokal. Tapi, apakah pengguna tidak merasa ditipu? Iklannya tertulis Rp 0,5 per detik tapi ternyata jauh sekali dari kenyataan, bisa beda 50 kali lipat: Rp 25/detik, bisa beda 17 kali lipat: Rp 8,83/detik, atau bisa beda 10 kali lipat: Rp 5,4/detik.
Mungkin nanti tarif jalan tol juga ikut-ikutan seperti ini, 1 km pertama Rp 5.000, lalu berikutnya Rp 50/km hingga 4 km, dan demikian seterusnya sebagai bagian dari siklus tarif yang memperdaya orang pada umumnya. Namun bagi orang yang berhati-hati dalam berhitung tarif, ia tentu merasa dirugikan dan tidak lagi di jalan tol seterusnya, alias tidak lagi ngobrol sepuasnya.
Bagaimana yang Anda rasakan?