Pagi itu, jamaah i’tikaf di Masjid Raya Habiburrahman PTDI diminta untuk menyingkir, karena ruang utama masjid akan digunakan untuk Majelis Percikan Iman (MPI), dengan penceramah Ustadz Aam Amiruddin.
Saya tidak ikut menyingkir, melainkan memilih untuk mundur ke bagian pojok belakang masjid, mempersiapkan kamera video di atas tripod serta laptop yang dilengkapi TV Tuner untuk merekam acara. Malam sebelumnya, laptop dan kamera tersebut telah digunakan untuk merekam jalannya shalat malam sebagai puncak acara i’tikaf Ramadhan.
Laptop itu juga belum lama usianya, dibeli karena laptop DMR di kantor cabang Semarang hilang dicuri orang. Laptop itu dibeli karena resolusi layarnya yang sangat tinggi, tidak ada yang dijual resmi di Indonesia. Ukuran fisiknya 15,4 inch tetapi mampu memuat 1680×1050 pixel persegi yang biasanya baru mampu tampil pada wide LCD 22 inch.
Setelah acara selesai, saya merapihkan barang-barang yang digunakan untuk perekaman, termasuk laptop tersebut. Tiga buah tas saya taruh di shaf terdepan, tempat saya biasa menyimpan barang-barang selama beberapa hari i’tikaf. Biasanya tempat itu terlindung oleh meja panjang sehingga tak dapat dilihat orang, tapi saat itu mejanya baru saja digunakan untuk acara, belum digeser ke tempat semula.
Saya berwudhu di bagian samping masjid, butuh waktu sekitar 2 menit. Setelah kembali ke dalam masjid salah satu dari 3 tas hilang dari tempatnya, tas laptop. Dicuri orang, itulah kesimpulan akhir setelah mencarinya ke mana-mana. Entah mengapa, waktu itu ruang DKM dipenuhi oleh orang-orang yang sama sekali tak dikenal. Panitia acara dari Percikan Iman juga tidak menunjukkan itikad baik, terkesan cenderung menyalahkan. Wajar saja, seperti iklan mentos, saat itu begitu banyak orang lalu lalang membongkar sound system.
Sungguh, ini musibah, pikir saya. Tetapi kemudian saya merasa disunggung oleh Al-Qur’an,
وَإِذَا أَذَقْنَا النَّاسَ رَحْمَةً فَرِحُوا بِهَا وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ إِذَا هُمْ يَقْنَطُونَ
Dan apabila Kami rasakan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu. Dan apabila mereka ditimpa suatu musibah (bahaya) disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa. (QS. Ar-Ruum:036)
Ditandai:acer, kecurian, laptop, masjid, MPI, musibah, percikan iman, PTDI
Semoga panitia MPI bisa lebih baik. Terutama seksi keamanannya.. mengenai hilang dan kehilangan, saya salut dengan kesabaran mas..salamkenal
[…] Petualangan belum berakhir, tapi baru saja dimulai. 2006-2007 adalah tahunnya Wearnes, Forsa dan Axioo. Kami hanya memilih yang terbaik, prosesornya Intel, batangannya dari MSI, dan kalau bisa harddisknya dari Fujitsu. Hasil pabrikan MSI bentuknya OK, tahan banting, berat masih dapat diterima, dan baterainya murah, tidak sulit dicari. Ada 4 unit Forsa, 6 unit Axioo dan 2 unit Wearnes yang kami beli. Kami juga punya 3 unit Acer (dengan harga setara 2 unit Forsa), tapi salah satunya hilang dicuri orang. […]
lain kali mah mas di kunci ganda biar aman / dititipkan ke orang lain yang bisa dipercaya.itumah namanya ga tawakal
…..yah namanya musibah mas,tidak disangka sangka tapi percaya mas dibalik musibah pasti ada hikmah yang tersimpan,mudah mudahan mendapat rejeki yang lebih dari Allah SWT. Amiinnn…
mudah-mudahan jadi pelajaran untuk semua orang. Terutama sikap waspada bagi si empunya, lebih siaga bagi yang punya acara, dan buat kita semua…yakin bahwa dalam setiap peristiwa pasti ada hikmahnya. Bahkan daun yang gugurpun atas seizin-Nya. Be patient, oks…
beli lagi saja mas..repot amt..!
Jangan asal menuduh dulu mas itu fitnah namanya.
Allah yg maha tahu kebenarannya
Karena kesalahan anda sendiri yang teledor menyebabkan pencemaran nama baik jemaah2 Islam disana yg tidak tahu apa2..
So lain kali jangan teledor lagi ok