Arsip Bulanan: November 2007

Cepatnya Shalat Jum’at di Masjid PDAM Bandung, dekat ITB

Mimbar Masjid PDAMMasjid Maimmaskub, demikian nama Masjid di kompleks PDAM Kota Bandung tersebut. Nama yang unik, diambil dari Al-Qur’an surah Al-Waqi`ah ayat 42 yang artinya air yang tercurah. Letaknya yang hanya sekitar 500 meter dari Masjid Salman ITB menjadikannya sebagai alternatif bahkan pilihan utama bagi muslim mahasiswa, dosen, maupun karyawan ITB.

Masjid PDAM Kota Bandung ini terkenal dengan khutbah Jum’at yang sangat pendek dibandingkan dengan khutbah di Masjid Salman ITB. Adzan Jum’atnya juga kadang lebih dahulu, karena tidak banyak berita prakhutbah yang harus disampaikan. Kesimpulannya, Shalat Jum’at di Masjid PDAM akan lebih cepat selesai, biasannya 15 hingga 25 menit lebih cepat daripada di Masjid Salman ITB.

Ukiran pada mimbar Masjid PDAMUsut punya usut, ternyata ada sebuah rahasia yang menjadikannya demikian. Di atas mimbar, ada sebuah papan berukir bertuliskan Khutbah plus minus 20 menit. Ketika khatib naik mimbar, papan tersebut pasti terlihat. Sepanjang apapun naskah khutbah yang telah disiapkan khatib, biasanya akan dimampatkan agar memenuhi anjuran pada papan tersebut. Anda pernah (atau sering) shalat di sana?

Iklan

Mengupas Kisah Pengalaman Riset, DMR Dahulu, Kini dan Nanti

Iping SuprianaPada tahun 2002, Dr. Iping Supriana, DEA, seorang dosen senior di Departemen Teknik Informatika (kini STEI) ITB ditantang oleh salah seorang rekan sejawatnya untuk membuat suatu sistem pemeriksa ujian yang dapat membaca hasil pekerjaan siswa pada lembar soal (bukan lembar jawaban). Sebuah riset unggulan ITB bertema sistem pemeriksa ujian berbiaya rendah pun dimulai, dibantu oleh Ayu Purwarianti S.T. (dosen di tempat yang sama) dan Muhammad Arif Rahmat T., mahasiswa tingkat akhir yang juga menjadikan penelitian tersebut sebagai Tugas Akhir.

Pendek cerita, dalam beberapa pekan saja, prototipe perangkat lunak yang diharapkan telah tercipta. Namun setelah dipertimbangkan secara matang, akan sangat membuang waktu apabila setiap lembar soal dari setiap siswa harus dimasukkan ke scanner (pemindai). Misalnya pada sebuah ujian pilihan ganda dengan 60 soal, setidaknya terdapat 6-10 halaman yang perlu diperiksa untuk setiap siswa. Ya, itulah alasan mengapa diperlukan lembar jawaban!

Baca lebih lanjut

Ketika Bos Sedang Pergi, Itulah Saat yang Dinanti

Kursi BosSebagian besar pekerja berstatus karyawan pasti merasa senang kalau pimpinanannya lama meninggalkan kantor, misalnya sedang ke luar kota, ke luar negeri, untuk liburan atau perjalanan dinas lainnya. Dengan perginya bos, para pekerja mungkin dapat merasa bebas tanpa pengawasan melekat atau terbebas dari kebiasaan buruk si bos yang mungkin sering marah, bertindak seenaknya, keterlaluan dalam memberi tugas tambahan, atau (maaf) suka melecehkan.

Celakalah para bos jika ternyata keberadaannya selama ini menjadi bencana bagi orang lain, utamanya bawahannya.

Di lingkungan rumah, mungkin saja anak akan lebih senang bila orangtuanya pergi sepanjang hari, karena mereka dapat berbuat sesukanya tanpa batasan aturan, dapat mengundang teman, menikmati keributan, atau bahkan mengadakan pesta obat-obatan terlarang.

Pada konteks lingkungan pendidikan, ketidakhadiran dosen dan guru biasanya akan membuat mahasiswa dan siswa senang, apalagi bila sang dosen atau guru senangnya memarahi mahasiswa/siswanya. Marah adalah hal yang kadang muncul tanpa sebab, dan marah adalah hal yang tidak sedap. Anda masih ingat, siapa saja guru/dosen Anda yang paling sering marah? Janganlah menirunya!

Hindari Virus dengan Total Commander

Total Commander

History
Dahulu, ia lebih dikenal dengan Wincmd atau Windows Commander, sebuah tool Windows yang sangat terkenal sebagai pengganti Norton Commander (NC) di DOS. Tetapi karena kalah saat dituntut oleh Microsoft mengenai penggunaan kata Windows, kini namanya menjadi Total Commander. Nama tersebut juga ternyata membawa keberuntungan karena belakangan ia juga dapat digunakan di sistem operasi lain selain Windows.

Antarmuka dan Fungsionalitas
Antarmuka utama Total Commander terdiri dari 2 kotak daftar file yang sangat memudahkan navigasi dan operasi file yang sering kita lakukan pada windows explorer seperti membuka , menyalin, mengubah nama, membandingkan serta menghapus file.

Total Commander bukan hanya sekedar alat bantu operasi file, namun juga dapat menggantikan fungsi desktop, quick launch, command prompt serta menu Start pada Windows karena headernya dapat memuat icon berisi link ke file, folder maupun program yang ditentukan. Total Commander juga dapat dikombinasikan dengan IrvanView untuk menambah kemampuan preview image dan file multimedia lainnya.

Fungsi FTP client yang telah ada secara internal sangat ampuh untuk segala macam kebutuhan FTP. Terdapat pula plugin untuk memungkinkan secureFTP serta pembacaan linux drives dari sistem operasi Windows.

Total Commander vs Windows Explorer
Windows Explorer dari tahun ke tahun merupakan carrier utama pada terjadinya infeksi virus pada harddisk, network, floppy disk maupun flash disk. Penularan virus tersebut terjadi kebanyakan tanpa disadari. Mengapa demikian? Secara internal, fungsi menampilkan direktori pada Windows Explorer sebenarnya bukan hanya sekedar membaca isi direktori, namun juga menuruti perintah-perintah yang ada di registry serta file-file yang berisi mengenai setting direktori.

Berbeda halnya dengan Windows Explorer, ketika kita menjalankan Total Commander, ia tak perlu patuh pada registry dan selalu mengaktifkan prosedur dan perintah level bawahnya sendiri tanpa perlu bantuan Windows Explorer. Contohnya ketika kita melakukan operasi move pada drive yang sama (copy+cut bila pada Windows Explorer) , yang dipindahkannya bukanlah file fisiknya tetapi hanya file pointernya (alias daftar isinya), sehingga operasi tersebut dapat dilakukan dengan lebih cepat dan aman.

Mengapa Total Commander Tahan Virus
Karena Total Commander menampilkan extension setiap file, kita sebagai pengguna tak akan mudah tertipu dengan icon-icon palsu yang seakan-akan berupa folder atau file dokumen padahal kenyataannya merupakan file executable berbahaya. Dengan mengaktifkan Configuration ->Options…->Display->FileDisplay->Show Hidden/System Files, maka kita juga akan terhindar dari file-file tersembunyi yang mungkin berbahaya bagi sistem operasi kita.

Fungsi lain yang sering digunakan:
– zip/unzip (kompresi/dekompresi file)
– membandingkan isi folder & file
– pencarian tingkat lanjut
– pengubahan nama dan atribut multi file sekaligus
– menampilkan quickview file multimedia
– menampilkan nama file dengan warna yang identik dengan extension-nya

Download Total Commander di http://www.ghisler.com/index.htm atau http://www.totalcmd.net

Lisensi: Shareware dengan fungsionalitas penuh, bagaikan freeware bersyarat.

Peringatan: Selama 10 tahun menggunakan Total Commander (dahulu Windows Commander), penulis telah menularkannya ke sekian banyak orang (dari kalangan programmer maupun pengguna komputer biasa), sehingga orang tersebut merasa tak pandai lagi menggunakan windows explorer saat menghadapi komputer yang tidak dilengkapi dengan Total Commander.

Arif Rahmat
http://codena.co.id

EeePC, Notebook 3 Jutaan Seukuran Buku Dari ASUS

Tulisan ini sudah tua, sudah sejak tahun 2007, untuk tulisan terbaru tentang laptop 3 jutaan, klik di sini. Simak pula parade netbook 2 jutaan di sini.

EeePC ASUS

EeePC atau Eee PC ya? Pertama lihat barang ini tanggal 1 Nopember 2007 di Pustekkom Depdiknas, saat pertemuan rencana pembentukan e-content forum/community. Arya Sanjaya, Business Development Manager Intel Indonesia yang memperkenalkannya kepada Andi Siswaka Faisal, salah satu anggota DeTIKNas.

Asus EeePC

Sedikit menjajal kemampuannya, ternyata setting default touchpad-nya terlalu kasar. Perlu tekanan jari yang tinggi, mungkin karena vendornya bukan dari Synaptics. Ketika Bung Arya saya tanyai mengenai prosessor EeePC dari ASUS ini, beliau bilang Intel, tapi tak mau menyebut kecepatannya. Anehnya, ketika spesifikasi detailnya dicari di situs resmi ASUS, tak tampak juga penjelasan mengenai kecepatan prosessor Intel yang digunakan.

Spesifikasi ASUS EeePC

Walaupun katanya bisa menjalankan Windows XP, prototipe yang saya coba masih menggunakan Linux sebagai sistem operasinya. Pikir-pikir, lumayanlah, 3 jutaan sudah dapat notebook kecil, bisa buat ngetik, ada koneksi wireless, dan baterenya bisa tahan 3 jam. Baterenya bisa bertahan lama karena tidak punya harddisk dan optical drive (pembaca CD/DVD). Sebagai pengganti harddisk digunakan Solid State Disk 2GB hingga 8GB (lumayan untuk menandingi ponsel Nokia seri N yang bangga dengan memori 8GB). Karena tanpa harddisk, jatuh atau digunakan di lingkungan bergetar pun tak perlu risau.

Asus Eee PC

Peruntukannya sepertinya untuk anak dan remaja. Tetapi untuk pekerja yang tidak butuh komputasi tinggi mungkin bisa buat berbangga diri juga. Di milis ITCENTER, Albert Siagian malah berpendapat begini…

Eee ini untuk bikin jengkel user Fujitsu seri P yang layarnya 8″ tapi
harganya mahal itu…hehe. Sekarang ini yang pakai Fujitsu layar kecil,
bisa bangga-banggain punya laptop kecil. Ditanya harganya, dijawab,
ooh..ini sih 20 jutaan saja. Begitu Eee masuk, sama-sama layar kecil,
ditanya harganya, ooh…3 jutaan saja…hehe.. Kalau Fujitsu dan Eee
duduk berdampingan, bisa jengkel dan gondok tuh user Fujitsu…

Asus EeePC

Wah, rencana pemerintah menganggarkan 1 triliun rupiah untuk beli PC dan dibagikan ke sekolah sepertinya lebih baik dibelikan EeePC ini ya. Jauh lebih mending daripada buatan PAU-ME ITB yang kemarin ada di Kompas, Senin (19/11/2007), sama-sama 3 juta, tapi sistemnya thin client, perlu networking dan belum ada monitor. Oh iya, EeePC ini juga lebih hemat listrik dan lebih ringan dibawa-bawa. Asus EeePC yang sepertinya ingin menyaingi OLPC ini juga telah dipamerkan di Indocomtech kemarin, katanya harga perkenalan 4,5 juta, Desember 2007 atau awal 2008 harganya baru akan normal, 3 jutaan. Jadi? Sebaiknya jangan beli dulu sebelum mencobanya sendiri, soalnya prosessornya ‘masih dalam karung’.

Updated News: 31 Januari 2008

Asus Eee PC

antri_eee_pc.jpg
Eee PC telah diluncurkan di Indonesia dan disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat. Pada peluncurannya, antrian begitu panjang, 300 unit Eee PC ludes sekejap dan yang tidak kebagian pun masih banyak.

Prosessor Celeron M yang digunakan ternyata memang perlu perhatian khusus. Speed maksimumnya adalah 900MHz, tetapi default speed adalah 630MHz. Untuk mencapai speed 900MHz, diperlukan Eee PC Super BIOS.
eee_pc_proc.jpg
Adapun sistem operasinya ada 2 pilihan, Linux (3,6 juta) atau Windows (3,9 juta saat diluncurkan). Berikutnya, siap-siap saja menyediakan anggaran 4 juta lebih untuk mendapatkan Eee PC dengan Windows XP.
asus_eee_pc4.jpg

Gambar-gambar updated news diambil dari http://disitu.com

Baca juga:

– MSI 10″ Wind U100 Jatuhkan Asus Eee-PC

– Masih Tentang MSI Wind

– Intel T9500, 2.6GHz, 45nm Hafnium-Based

DMR, Alat Periksa Ujian Untuk Segala Jenis Form

Sistem Coblos Pemilihan Ketua IA-ITB, Alumnus ITB Ada yang Buta Huruf?

DMR Pemilu @ DMR Booklet 2007

Pramono Anung, rekan separtai Pak Laksamana Sukardi beberapa hari lalu berkomentar menanggapi usulan pemerintah mengganti sistem coblos dengan penulisan pada Pemilu 2009. ”Orang-orang yang buta huruf masih banyak. Ibu-ibu sepuh yang ada di pedesaan itu bagaimana? Hak mereka kan sama,” katanya. (http://galihhari.wordpress.com/2007/11/11/pemilu-2009-pencoblosan-diganti-penulisan-penolakan-pdip)Pada lingkup yang lebih kecil – IA-ITB – Sabtu besok akan ada pemilihan Ketua. Kabarnya sistemnya juga masih dengan pencoblosan. Ada yang beranggapan ini adalah hal lucu, mengingat bahwa alumnus ITB memiliki intelektualitas di atas rata-rata dan cenderung tidak mau tertinggal dalam penerapan teknologi.

Pernyataan ini bukanlah kritik belaka namun juga mengandung sedikit masukan yang mungkin masih kurang dipahami masyarakat. Di negara yang teknologinya maju, pemilu telah menggunakan alat canggih sehingga tidak perlu kertas lagi. Hal itu tentu tidak tepat diterapkan di  Indonesia yang bukan negara kaya. Kalau ada yang mengusulkan, pasti akan ditolak Menkeu, apalagi Wapres.

Nah kira-kira apa yang tepat? Pemilu di Indonesia itu kan terorganisir dengan baik, isian pilihannya sudah terdefinisi dengan jelas karena telah diverifikasi. Artinya pemilih sebenarnya tidak perlu menulis, tetapi cukup dengan memberi tanda, misalnya tanda ‘v’ atau ‘x’. Data pilihan partai, caleg, maupun capres, dikodekan dalam angka maupun tidak, dapat diakuisisi dengan mudah menggunakan scanner berkecepatan 300 lembar per menit plus perangkat lunak DMR yang ditempatkan di setiap kota/kabupaten.

Kalau ingin yang lebih hemat tetapi cukup cepat, perhitungan kertas suara tetap secara manual di TPS, tetapi berita acara alias rekapitulasinya berupa form yang siap untuk di-scan, tidak lagi di-entry manual.

Mimpikah itu? Tidak! Itu semua sudah mungkin untuk dilakukan, tinggal apakah pengambil 
kebijakannya melek teknologi atau tidak.

Mari kita saksikan…

Surat Sakti Gaya Orde Baru, Masihkah Laku?

Anti-KKNAda sebuah tender di Dinas Pendidikan Propinsi Kepri, pengadaan 30 unit scanner pemeriksa ujian yang rencananya setiap kabupaten akan menerima 5 unit scanner (Batam Pos, 10 Oktober 2006). Pelelangan telah dilakukan tahun 2006, namun pemenangnya dianggap tidak dapat memenuhi syarat, sehingga lelang perlu diulang.

September-November 2007, tender kembali dilaksanakan untuk proyek yang sama. Sebagai hasil akhir, seharusnya paket Digital Mark Reader (DMR) dengan scanner Fujitsu yang menjadi pemenang, namun ternyata ada orang kuat di balik para pesaing DMR yang menjadikan keputusan itu seolah-olah terbantahkan, mereka menyebutnya ‘orang pusat’. Akhirnya tender kembali diulang.

Saya teringat saat berkunjung ke Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat tahun 2005, bersama rekan-rekan dari Sharp (PT Tritanu). Dr. H. Dadang Dally, M.Si., Kepala Dinas saat itu berujar bahwa saat ini bukan zamannya lagi Dinas Pendidikan memberikan rekomendasi kepada sekolah-sekolah, teknologi apa yang sebaiknya digunakan. Orde baru sudah berlalu, demikian kata beliau.
Baca lebih lanjut

Tepat Sebulan Lalu, Laptop DMR dicuri ‘Jamaah’ Percikan Iman

Acer 6465 WLMi

Pagi itu, jamaah i’tikaf di Masjid Raya Habiburrahman PTDI diminta untuk menyingkir, karena ruang utama masjid akan digunakan untuk Majelis Percikan Iman (MPI), dengan penceramah Ustadz Aam Amiruddin.

Saya tidak ikut menyingkir, melainkan memilih untuk mundur ke bagian pojok belakang masjid, mempersiapkan kamera video di atas tripod serta laptop yang dilengkapi TV Tuner untuk merekam acara. Malam sebelumnya, laptop dan kamera tersebut telah digunakan untuk merekam jalannya shalat malam sebagai puncak acara i’tikaf Ramadhan. Baca lebih lanjut

Sesuatu: Sebelum, Ketika dan Setelah

JamKetika sebuah keinginan untuk memiliki sesuatu begitu memuncak, sesuatu itu terlihat begitu bernilai. Segala usaha dilakukan, segala kemampuan dioptimalkan, disertai dengan doa yang dipanjatkan demi meraih keinginan yang dicita-citakan.

Ketika berhasil memilikinya, keberadaan sesuatu tersebut ternyata kurang berarti karena kita tak pandai memanfaatkannya. Penggunaannya ternyata tidak sesuai dengan bayangan sebelum kita memilikinya. Kita tidak pandai mengoptimalkannya, pemanfaatannya jauh di bawah nilai gunanya, kita tak pandai memeliharanya. Baca lebih lanjut