
Ketika kita terdesak dengan begitu banyak tugas yang harus segera dikerjakan, kadang muncul rasa malas yang sebenarnya dipicu oleh kebingungan dalam menentukan prioritas setiap pekerjaan. Ada yang penting dan mendesak, penting tapi tidak mendesak, tidak penting tapi mendesak, atau tidak penting dan tidak mendesak.
Keempat hal tersebut sebenarnya hanyalah teori. Yang lebih sering terjadi adalah bahwa kita mengerjakan sebuah tugas karena memang senang mengerjakannya, tanpa perlu peduli dengan kadar prioritas yang melekat padanya.
Sesulit apapun hambatan yang dihadapi, sesempit apapun waktu yang tersedia, sekecil apapun iming-iming di depan mata, atau sesepele apapun tugas itu, kita cenderung akan mendahulukannya bila kita senang dengannya, atau mungkin sudah terlampau bosan dengan yang selainnya.
Perumpamaan tugas di dalam sebuah pekerjaan bagaikan pertempuran pada setiap peperangan. You may lose a battle but you have to win the war. Kita boleh melakukan tugas sekedarnya, tetapi harus memberikan kualitas yang terbaik untuk hal yang kita akui sebagai pekerjaan.